Seni secara harfiah
diartikan sebagai suatu keindahan. Sebuah karya seni mengandung rasa keindahan
dan memberikan kepuasan batin bagi para penikmatnya. Oleh sebab itu apapun yang
menimbulkan pesona keindahan dan rasa kepuasan batin dianggap sebagai suatu
karya seni.
Perasaan
akan keindahan merupakan kebutuhan setiap manusia. Oleh karena itu dalam
kehidupan sehari-hari, untuk memenuhi kepuasan batin akan keindahan manusia
memerlukan karya seni. Dalam pemenuhan kebutuhan akan rasa keindahan tersebut
manusia menciptakan sebuah karya seni yang disusun berdasarkan
pemikiran-pemikirannya sehingga menjadi suatu karya seni yang indah, yang
menimbulkan kesenangan untuk dinikmati.
Dalam
menciptakan suatu karya seni, seringkali seorang seniman dipengaruhi oleh
berbagai latar belakang baik lingkungan budaya maupun lingkungan fisik. Maka,
karya seni yang diciptakan oleh suatu masyarakat tidak akan sama dengan
masyarakat lain, walaupun akan dijumpai kemiripan. Karya seni yang dihasilkan
oelh masyarakat pesisir pantai tidak akan sama dengan karya seni yang
diciptakan oleh masyarakat pegunungan atau pedalaman. Masyarakat pesisir akan
menciptakan karya seni yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Menangkap ikan,
gemuruh ombak,pasir laut menjadi insipirasi mereka. Dari inspirasi tersebut terciptalah
nyanyian yang bertempo cepat, tarian dengan ritme yang bergelombang.
Berbeda
halnya dengan masyarakat pegunungan atau pedalaman yang dalam kehidupan
sehari-harinya bergelut dengan suasana sepi, ritme kehidupan yang lamban,
mereka menciptakan karya seni yang mengambil inspirasi dari gesekan dedaunan,
gerakan hewan, suara binatang dan sebaginya. Karya seni yang terciptapun
memiliki ciri yang khas yakni, memiliki ritme yang lamban, menirukan gerak dan
suara binatang.
Tari
Guel seringkali dipentaskan oleh masyarakat Dataran tinggi Gayo pada waktu
pesta perkawinan. Mereka masih mengambil spirit pertalian sejarah dengan bahasa
dan tari yang indah dalam Tari Guel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar