Rabu, 16 Maret 2016

SAMAN GAYO, bukan saman Aceh

Gayo Lues sebagai salah satu daerah kabupaten di Provinsi Aceh memiliki sebuah tarian yang syarat akan penggambaran tali persaudaraan yang kuat diantara masyarakat Gayo, tari Saman namanya. Tari Saman pada mulanya dipakai sebagai sarana pengembangan dan penyebaran agama Islam oleh masyarakat Gayo. Nama Saman sendiri berasal dari nama seorang alim ulama yang hidup di masa dahulu berdarah Gayo bernama Syeh Saman. Syeh Saman dianggap sebagai seorang yang melahirkan tarian Saman.
Tarian Saman memang merupakan tarian yang dianggap mewah bagi para penikmat seni karena tarian ini hanya menggunakan tepukan dada sebagai media pengiring lagu atau syair yang dilantunkan oleh para syeh dalam tari saman. Tari saman memiliki syarat utama yaitu penarinya harus berkelamin laki-laki tidak boleh wanita dengan anggapan bahwa bukanlah hal yang wajar dan enak dipandang mata jika seorang wanita menepuk-nepuk dada nya saat melantunkan tarian ini.
Tahun 2011 Tari Saman diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar