·
To’et
To’et lebih dikenal
masyarakat daripada nama asalnya yakni Abdul Kadir. Ia dilahirkan di Kampung
Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah. Ia dibesarkan di Kampung Gele Lungi,
Kecamatan Pegasing. Di sini ia mulai menjadi ceh, sejak tahun 1939 telah mulai mencipta kesenian didong. Akhirnya menjadi “Ceh Utama” (Ceh Kul) dalam kelop Sinar Pagi yang
dimotorinya sendiri (Melalatoa, 2001:97).
To’et terlahir dalam
kancah kesenian tradisional Gayo yang bernama didong. Kesenian ini merupakan suatu varian dari bentuk “nyanyian
rakyat” (folksong), di mana unsur
nyanyian dan lirik (puisi) mempunyai fungsi yang sama pentingnya. Kesenian ini
dilengkapi pula unsur tarian. Ciri lainnya adalah seni bertanding (games) antara dua kelompok yang dimotori
oleh aktor (ceh) seperti To’et ini
(Melalatoa, 2001:99).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar