Rabu, 30 Maret 2016

Seniman gayo ceh To'et

·         To’et

To’et lebih dikenal masyarakat daripada nama asalnya yakni Abdul Kadir. Ia dilahirkan di Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah. Ia dibesarkan di Kampung Gele Lungi, Kecamatan Pegasing. Di sini ia mulai menjadi ceh, sejak tahun 1939 telah mulai mencipta kesenian didong. Akhirnya menjadi “Ceh Utama” (Ceh Kul) dalam kelop Sinar Pagi yang dimotorinya sendiri (Melalatoa, 2001:97).

To’et terlahir dalam kancah kesenian tradisional Gayo yang bernama didong. Kesenian ini merupakan suatu varian dari bentuk “nyanyian rakyat” (folksong), di mana unsur nyanyian dan lirik (puisi) mempunyai fungsi yang sama pentingnya. Kesenian ini dilengkapi pula unsur tarian. Ciri lainnya adalah seni bertanding (games) antara dua kelompok yang dimotori oleh aktor (ceh) seperti To’et ini (Melalatoa, 2001:99).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar